Sabtu, 11 Oktober 2014

Suku asmat papua

Suku asmat papua

Patung Asmat
Asmat

Suku Asmat sangat terkenal di Manca Negara karena seni patungnya, sangat Unik, Artistik dan mempesona, dan dapat  dikatakan bahwa patung tersebut  merupakan hasil karya budaya dunia.
Ribuan ukiran seni patung bernilai tinggi karya putra-putri suku Asmat, Papua, mendominasi acara pesta budaya suku Asmat yang berlangsung pada setiap awal oktober, dan pada festifal tahun 2008 di Agats, Asmat, 6-12 Oktober 2008.


Pesta budaya suku Asmat tahun 2008 merupakan penyelenggaraan ke-25. Semenjak festival ini mulai diperkenalkan kepada publik tahun 1981 atas prakarsa Uskup Alfonsus Suwada OSC, uskup pertama di Keuskupan Agats-Asmat, patung selalu mendominasi.

Selain menampilkan ukiran seni patung, pesta budaya Asmat , juga menampilkan atraksi tarian dan lagu yang dibawakan oleh kelompok penari tifa dari ratusan kampung.
Rumah Honai
Pada puncak pesta budaya Asmat, selalu , digelar lelang dua ratusan  ukiran Asmat bernilai tinggi yang merupakan ukiran terbaik hasil seleksi panitia. dan selalu lebih 50 % terjual  dengan nilai transaksi mencapai ratusan juta sampai Miliaran rupiah.
Ukiran termahal terjual seharga Rp 30 juta yang merupakan karya Yohanis Taonban dari Kampung Atsj, Distrik Atsj. Ukiran yang mengungkapkan cerita masyarakat suku Asmat melakukan aktivitas memangkur sagu (tanaman yang menjadi makanan pokok penduduk setempat) sambil menabuh tifa serta mencari ikan di tepi pantai tersebut dibeli oleh Bupati Merauke, Yohanes Gluba Gebze, yang sengaja datang ke Agats untuk menghadiri pesta budaya suku setempat. (2008)
Untuk mencapai Asmat, para turis harus menyinggahi Timika. Selanjutnya, dengan menggunakan pesawat perintis menuju Distrik Ewer dengan waktu tempuh 40-45 menit. Dari Ewer harus menempuh perjalanan menggunakan speedboat selama 15-20 menit ke Agats.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar