Sarang Semut |
Banyak hal yang unik dan menarik di berbagai dunia, termasuk
juga di Indonesia.
Dari Sabang sampai Merauke tentunya kita bisa menemukan
banyak sekali hal yang menarik yang bisa kita kunjungi dan kagumi. Belahan
paling barat di Indonesia, Merauke, salah satunya. Kota ini menyimpan banyak
cerita dan keindahan alam yang menarik untuk ditelusuri. Jika belum pernah ke
Merauke, mungkin anda bisa memasukkan kota ini ke dalam daftar kota wajib untuk
dikunjungi setelah membaca ulasan tentang rumah unik berikut ini.
Rumah unik ini bukan rumah yang ditinggali oleh manusia,
tapi dihuni oleh kawanan hewan yang sering kita sebut rayap. Wah rumah rayap
saja, apa yang menarik? Tunggu dulu, kawan, coba kita telisik pelan-pelan.
Rumah para rayap ini lebih tepat untuk disebut sebagai Rumah Semut, bingung ya
kenapa rumah rayap dibilang rumah semut?
Rayap dalam bahasa orang Merauke atau daerah Papua dikenal
dengan sebutan Musamus atau semut. Maka dari itu, Rumah Semut atau Rumah
Musamus yang dimaksud di sini bukan rumah-rumah yang dibangun atau yang
ditempati para semut kecil yang kita kenal, melainkan rumah semut adalah rumah
rayap. Rumah semut ini memang sangat unik, mulai dari bentuknya, proses
pembuatannya, hingga filosofi di balik makna Rumah Semut ini.
Rumah Semut ini merupakan sebuah bangunan yang tingginya
melebihi tinggi manusia rata-rata. Ada yang tingginya 3 meter bahkan ada yang
setinggi 5 meter kurang lebihnya. Rumah semut ini adalah bangunan yang tinggi
menjulang berwarna cokelat. Dari jauh mungkin seperti melihat batu yang tinggi
dengan bentuk mengerucut ke atas. Dibangun dari daun-daunan dan rerumputuan
yang sudah mongering yang ada di sekitar lokasi dan juga liur para rayap
tersebut yang menjadi perekat atau semennya.
Sarang Semut |
Jangan dikira rumah semut ini tidak kuat walau berbahan
dasar rumput dan daun kering serta liur mereka. Kenyataannya, Rumah Semut ini
sangat kuat, tidak mudah goyah, mampu menahan berat bobot manusia dewasa, dan
malah katanya nih, tahan gempa. Hebat kan?
Jika anda mendekat, anda akan bisa melihat pori-pori yang
banyak dan cukup besar di badan rumah semut ini. Lobang-lobang tersebut adalah
tempat tinggal para rayap dan memiliki fungsi lain yang tak kalah menariknya.
Lobang tersebut bukan hanya sebagai rumah para rayap saja, tapi juga sebagai ventilasi
dan juga pengatur suhu. Lobang-lobang yang ada di dinding rumah semut ini akan
melindungi para rayap dan pada saat musim panas datang, mereka akan membantu
mengeluarkan panas dari dalam ke luar sehingga rumah semut ini akan tetap
terjaga suhu di dalamnya bagi para rayap.
Keunikan lainnya adalah Rumah Semut ini dibangun dengan
kerja keras para rayap selama 1 hingga 2 tahun lamanya. Mereka membangun rumah
ini setiap malam selama kurun waktu tersebut. Luar biasa. Hebatnya lagi, Rumah
Semut ini hanya anda temukan di daerah Merauke ini jika di Indonesia. Jadi,
kita memang wajib melestarikan rumah semut ini dan wajib kita jaga.
Rumah Semut bisa dilihat di sejumlah tempat di Merauke dan
sekitarnya. Anda mungkin pernah mendengar Taman Nasional Wasur? Ya, Taman
Nasional ini memiliki rumah semut yang bisa anda telisik keberadaanya. Untuk
mengunjungi Taman Nasional Wasur, anda bisa terbang ke Papua dan melanjutkan
perjalanan menggunakan mobil melewati Jalan Trans Irian menuju Merauke dari
Papua. Perjalanan akan memakan waktu satu setengah hingga dua jam kurang
lebihnya.
Jika anda ingin melihat Rumah Semut di tempat lain, maka
anda bisa ke Distrik Sota, salah satunya. Di sini adalah wilayah perbatasan
yang memisahkan Indonesia dengan Papua Nugini. Taman kecil ini memiliki rumah
semut yang dirawat oleh warga dan juga polisi perbatasan di sana. Waktu
kunjungan yang terbaik untuk melihat Rumah Semut adalah pada bulan Juli hingga
November. Selain di dua lokasi tersebut, bisa ditemukan juga di sekitar kawasan
Merauke lainnya.
Karena memang Rumah Semut atau Musamus ini hanya ada di
Merauke, maka tak heran, jika kota ini menggunakan Rumah Semut sebagai lambang
kota dan logo di instansinya. Rumah Musamus ini menjadi simbol kerja keras
tanpa pamrih yang patut diterapkan manusia sehari-hari. Selain lambang kota
Merauke, Rumah Semut tersebut bisa juga ditemukan di logo Universitas Musamus
Merauke. Setiap kali kita berkunjung, kita akan mendapat sebuah pesan yang
mendalam, yaitu “Jangan lihat aku, tapi lihat karyaku”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar